Di tengah hiruk-pikuk kota Kendari, ratusan santri di Pondok Pesantren Hidayatullah kini bisa bernapas lega. Baitul Maal Hidayatullah (BMH) baru saja menyalurkan bantuan setengah ton beras, membawa secercah harapan bagi mereka yang tengah berjuang menuntut ilmu.
Bukan sekadar bantuan pangan, beras ini adalah simbol kepedulian dan dukungan bagi para santri, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Kami berharap, bantuan ini bisa membuat mereka lebih fokus belajar dan beribadah,” ujar Armin, Ketua Perwakilan BMH Sulawesi Tenggara, dengan penuh ketulusan (26/8/24).
Senyum mengembang di wajah Ahmad Maskur, Ketua Yayasan Pesantren Hidayatullah Kendari, saat menerima bantuan tersebut. “Ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya penuh syukur. “Semoga Allah membalas kebaikan BMH dan para donatur.”
Di balik tumpukan karung beras, tersimpan harapan besar akan masa depan yang lebih cerah. Para santri, dengan perut kenyang dan hati tenang, kini bisa lebih giat menimba ilmu, menggapai cita-cita.
Program Sedekah Makan Santri (SMS) dari BMH ini adalah bukti nyata bahwa kepedulian bisa hadir dalam bentuk sederhana namun bermakna. Ia adalah jembatan penghubung antara mereka yang mampu dan mereka yang membutuhkan, sebuah jalinan kasih yang menghangatkan hati.
BMH terus mengajak masyarakat untuk turut serta dalam program ini. “Dengan bergotong royong, kita bisa membantu lebih banyak santri di seluruh Indonesia,” ajak Armin.
Kisah ini adalah pengingat bahwa setiap kebaikan, sekecil apapun, dapat memberikan dampak besar. Setengah ton beras mungkin hanya setitik air di lautan, namun bagi para santri Hidayatullah Kendari, ia adalah oase di tengah padang pasir, memberi semangat baru untuk terus melangkah menuju masa depan gemilang.*/Herim