Di Pulau Bintan yang tenang, semangat menghafal Al-Quran berkobar di Pesantren Tahfidz Hidayatullah.
Namun, di balik semangat para santri, ada perjuangan yang tak terlihat: memastikan kebutuhan pangan mereka terpenuhi agar dapat fokus pada tujuan mulia mereka. Laznas BMH Perwakilan Kepri, hadir sebagai jawaban atas doa-doa mereka.
“Alhamdulillah, bantuan beras ini sangat berarti bagi kami,” ucap Ustaz Humedy, pengurus pesantren, dengan senyum penuh syukur.
“Para santri kami dapat belajar dengan tenang, tanpa khawatir akan kekurangan makanan. Terima kasih kepada para donatur dan BMH atas kepeduliannya,” lanjutnya.
Sebanyak 100 kilogram beras telah disalurkan oleh BMH, membawa kebahagiaan bagi para santri yang berjuang menghafal Al-Quran. Fatahillah, Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud nyata komitmen BMH dalam mendukung pendidikan agama dan mencetak generasi Qurani.
“Kami ingin memastikan amanat umat tersampaikan dengan baik, terutama kepada para santri penghafal Quran,” ujar Fatahillah.
“Bantuan beras ini adalah salah satu bentuk dukungan kami, agar mereka dapat fokus belajar dan meraih cita-cita mereka,” tegasnya.
Program ini tidak berhenti di Bintan. BMH akan terus menggulirkan bantuan beras ke berbagai pesantren di Kepulauan Riau, termasuk di Kabupaten Pinang, Karimun, dan Lingga. Semangat berbagi ini adalah investasi untuk masa depan Indonesia yang cerah dan beradab.
Di tengah hiruk-pikuk dunia, para santri di Bintan terus berjuang menghafal Al-Quran, membawa harapan akan generasi yang berakhlak mulia.
“Bantuan beras dari BMH bukan sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tapi juga memberikan semangat dan motivasi bagi mereka untuk terus berjuang. Semoga setiap bulir beras yang mereka santap menjadi berkah, menerangi jalan mereka menuju kesuksesan dunia dan akhirat,” tutup Fatahillah.*/Herim