Di tengah rintik hujan yang mulai sering turun di Parepare, para santri putri dan jamaah Mushola Al Izzah tetap khusyuk beribadah. Meski bangunan mushola masih dalam proses pembangunan, semangat mereka tak pernah surut. Justru, setiap tetes hujan yang jatuh seolah menjadi pengingat akan pentingnya sedekah jariyah yang terus mengalir untuk mewujudkan tempat ibadah yang lebih layak.
Saat ini, proses pembangunan Mushola Al Izzah telah mencapai tahap pengerjaan bekisting untuk cor deck sisi utara dan timur. Basori Shobirin, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Selatan, menjelaskan bahwa pengerjaan ini dilakukan sebagai antisipasi menghadapi musim hujan yang akan datang.
“Kami ingin memastikan bahwa kegiatan ibadah dan majelis taklim di mushola ini tetap berjalan lancar, tanpa terganggu oleh cuaca,” ujarnya.
Pembangunan serambi atau teras mushola yang akan dicor beton tersebut membutuhkan dana sekitar 60 juta rupiah. Berbagai bahan bangunan seperti balok, bambu, triplek, paku, serta bahan pengecoran seperti semen, air, pasir, dan koral telah disiapkan. Semua ini berkat uluran tangan para dermawan yang tergerak hatinya untuk bersedekah jariyah.
“Mushola Al Izzah bukan hanya tempat ibadah bagi santri putri, tetapi juga menjadi pusat kegiatan majelis taklim dan murajaah hafalan Al-Quran. Kami berharap, dengan selesainya pembangunan ini, mushola ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat sekitar,” tambah Basori.
Setiap batu bata yang terpasang, setiap tetes keringat yang mengalir dari para pekerja, dan setiap doa yang dipanjatkan adalah bukti nyata dari kekuatan sedekah jariyah. Mushola Al Izzah Parepare adalah cerminan dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang terus menyala di tengah masyarakat.
“Semoga setiap langkah pembangunan ini menjadi amal jariyah bagi para donatur. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung pembangunan Mushola Al Izzah, agar kelak menjadi tempat ibadah yang nyaman dan memberikan keberkahan bagi semua,” tutup Basori dengan penuh harap.*/Herim