Puluhan karung beras diturunkan dari mobil BMH Sulut di halaman Panti Asuhan Al-Muhtadien, Pondok Pesantren Hidayatullah Bitung, Jumat (2/8/2024). Senyum sumringah terpancar dari wajah 80 santri yatim dhuafa yang menyambut bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih BMH dan para donatur,” ucap Ustadz Muh. Taufiqrahman, Ketua Yayasan, dengan mata berkaca-kaca.
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama di bulan Muharram yang penuh berkah ini,” ungkapnya.
Setiap butir beras yang disalurkan bukan hanya sekadar makanan, tapi juga simbol kasih sayang dan kepedulian dari masyarakat kepada anak-anak yatim piatu di panti asuhan. Mereka yang tengah berjuang menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an, kini bisa belajar dengan tenang tanpa harus khawatir tentang kebutuhan pokok mereka.
“Bersedekah beras adalah cara yang cerdas untuk memperoleh pahala yang berlipat-lipat,” ujar Abdul Wahid Mokodompit, Kadiv Prodaya BMH Sulut.
“Kita membantu meringankan beban kebutuhan pokok para santri, sehingga mereka bisa fokus pada pendidikan dan ibadah,” ungkapnya.
Semangat belajar para santri semakin berkobar. Mereka kini memiliki energi lebih untuk menghafal ayat-ayat suci dan menimba ilmu pengetahuan. Senyum ceria mereka adalah bukti nyata bahwa kebaikan sekecil apapun dapat memberikan dampak yang besar.
“Mari kita terus lanjutkan perjuangan anak-anak kita,” ajak Abdul Wahid.
“Dengan memberikan asupan terbaik, kita membantu mereka meraih cita-cita dan menjadi generasi yang berakhlak mulia,” jelasnya.
Bantuan beras dan kebutuhan lainnya dari BMH Sulut ini bukan hanya mengisi perut, tapi juga menghangatkan hati para santri.
“Semoga kebaikan ini menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala bagi para donatur, dan semoga semangat belajar para santri terus menyala, menerangi jalan menuju masa depan yang gemilang,” tutup pria murah senyum itu.*/Herim