Di sebuah dusun kecil di Pamekasan, Madura, seorang mantan guru bernama Achmad Sudarsono sedang berjuang melawan cobaan berat. Diabetes yang telah lama menggerogoti tubuhnya kini memaksanya untuk berhenti bekerja, meninggalkan dirinya dan keluarganya dalam kesulitan finansial. Namun, di tengah kegelapan, secercah harapan datang dari Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Pada tanggal 23 Agustus 2024, BMH menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada Achmad, memberikan sedikit kelegaan di tengah himpitan ekonomi yang dialaminya.
“Kami sangat memahami betapa berat perjuangan Pak Achmad,” ujar Imam Muslim, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, dengan penuh empati.
“Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban beliau dan keluarganya,” ujarnya berharap.
Raut wajah Achmad yang sebelumnya diliputi kesedihan kini berganti menjadi senyuman penuh syukur.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya lirih. “Di saat seperti ini, uluran tangan dari BMH memberikan kami harapan dan semangat untuk terus berjuang.”
Kisah Achmad Sudarsono adalah pengingat akan pentingnya kepedulian sosial di tengah masyarakat. BMH, melalui program-programnya, terus berkomitmen untuk hadir dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, terutama mereka yang sedang berjuang melawan penyakit serius. Semoga langkah kecil ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta meringankan beban sesama, karena setiap uluran tangan, sekecil apapun, dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan.*/Herim