Melintasi laut dan daratan selama 12 jam, tim BMH akhirnya tiba di Desa Goisooinan, Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (19/9/24). Bukan perjalanan biasa, tapi sebuah misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada 49 keluarga mualaf di sana.
Senyum bahagia terpancar dari wajah Bapak Jelbi, salah seorang mualaf, saat menerima bantuan sembako dan perlengkapan sholat.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak dan Ibu semua,” ucapnya lirih.
Bapak Jelbi kemudian berbagi kisah inspiratifnya.
“Saya memutuskan menjadi mualaf di usia 25 tahun. Suara azan selalu menyentuh hati saya, mendorong saya untuk belajar lebih dalam tentang Islam. Selama 6 bulan, saya belajar sholat bahkan sebelum resmi masuk Islam. Setelah itu, saya mulai mengajarkan teman-teman, dan Alhamdulillah, sekarang ada lebih dari 49 mualaf di desa kami.”
Bapak Razi Wardhana, Kepala YBM BRILiaN Sumatera Barat, yang turut hadir dalam penyerahan bantuan, menyampaikan harapannya.
“Kami ingin bantuan ini bukan hanya meringankan beban ekonomi mereka, tapi juga menguatkan iman mereka. Kami berharap bisa menyalurkan bantuan lebih sering, minimal 2-4 kali setahun.”
Di tengah harga hasil pertanian yang tidak stabil, bantuan ini menjadi secercah harapan bagi para mualaf Mentawai. Bukan hanya tentang materi, tapi juga tentang semangat berbagi dan kepedulian yang menguatkan mereka dalam perjalanan iman.
Semoga kisah inspiratif ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berbagi kebaikan, terutama kepada mereka yang sedang berjuang dalam menemukan jalan mereka menuju cahaya iman.*/Herim