Dalam lintasan sejarah, mungkin belum ada tragedi yang begitu dahsyat dampak jangka panjangnya bagi peradaban dunia selain Perang Salib (the crusade).
Perang Salib adalah serangkaian kampanye militer yang diorganisir oleh para paus beserta kerajaan Eropa yang umumnya beragama Kristen, untuk merebut Yerusalem (Baitul Maqdis) dari pasukan Muslim (Imperium Dinasti Abbasiyah).
Perang ini terjadi dari tahun 1099 sampai 1291 M sehingga merupakan perang terbesar dan terlama sepanjang masa.
Dalam buku yang berjudul “The Crusade; Islamic Perspectives” Carole Hillenbrand menggaris bawahi bahwa Perang Salib merupakan akar konflik antara Timur (Islam) dan Barat (Kristen).
Ia juga memaparkan bahwa dalam penulisan sejarah, Perang salib yang dilakukan para sejarawan Eropa dan para orientalis terdapat banyak distorsi. Sehingga hal ini dijadikan alat untuk menganggap bahwa Islam adalah “monster” yang harus dihancurkan kaum Kristen.
Titik fokus distorsi historis Perang Salib ini menurut Carole terletak pengkultusannya sebagai perang suci, dimana umat Kristen menganggap perang ini bentuk pengusiran orang kafir (umat Islam) dari kerajaan tuhan (Yerusalem).
Perang Salib I dipelopori oleh Paus Urbanus II pada 1095. Paus memerintahkan umat Kristen membantu Kaisar Romawi Timur melawan Dinasti Seljuk Turki.
Perang Salib terbagi ke dalam 9 periode, sebagai berikut:
- Perang Salib I (1095) – dimenangkan Kristen
- Perang Salib II (1147-1150) – kaum Muslim berhasil mengambil alih Yerusalem (Baitul Maqdis)
- Perang Salib III (1189-1192) – kaum Muslim berhasil mempertahankan Yerusalem (Baitul Maqdis).
- Perang Salib IV (1202-1204) — Kristen memenangi Perang Salib Keempat di Konstantinopel (sekarang Turki)
- Perang Salib V (1217-1221) — Muslim kemudian memenangi Perang Salib Kelima sembari mempertahankan Mesir
- Perang Salib VI (1228-1229) – dimenangkan Kristen
- Perang Salib VII (1248-1254) – dimenangkan Muslim
- Perang Salib VIII (1270) — tidak ada yang memenangi pertempuran
- Perang Salib IX (1271-1272) — Terakhir, pada Perang Salib, Muslim berhasil merebut kembali Acre.*