Di tengah hiruk-pikuk kehidupan pesantren, ada semangat baru yang bersemi di LKSA, Kepahiang. Bukan hanya tentang mengaji dan menghafal Al-Qur’an, tapi juga tentang mimpi membangun kemandirian finansial. Bantuan modal usaha dari BMH telah menyalakan api harapan itu.
“Ribuan terima kasih kepada BMH,” ucap Umi Sri, pengelola LKSA, dengan senyum penuh syukur. “Semoga ini menjadi kebaikan ekonomi untuk LKSA kami.”
Bantuan ini bukan sekadar uang, tapi peluang. Peluang bagi para santri untuk belajar berwirausaha, mengelola keuangan, dan meraih kemandirian.
“Selain berjualan, santri juga fokus dalam menghafal 30 juz Qur’an,” tambah Umi Sri, menunjukkan semangat luar biasa anak-anak didiknya.
M. Irwan, Kepala BMH Perwakilan Bengkulu, melihat potensi besar di LKSA ini. “Kami berharap bantuan ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi santri yang tak hanya cerdas secara spiritual, tapi juga mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Di balik berita ini, ada kisah inspiratif yang mengharukan. Bahwa di tengah keterbatasan, semangat untuk belajar dan berkarya tetap menyala. Bahwa mimpi besar bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan di pelosok Bengkulu.
LKSA di Kepahiang kini bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tapi juga tempat menempa jiwa wirausaha. Semoga bantuan dari BMH menjadi berkah yang terus mengalir, melahirkan generasi santri yang sukses dunia akhirat.*/Herim