Senin pagi itu (18/11), deretan puing rumah di RT 18 Gunung Sari Ilir, Balikpapan, masih mengepulkan sisa-sisa asap. Kebakaran yang melanda kawasan ini beberapa hari sebelumnya telah meluluhlantakkan tempat tinggal 15 kepala keluarga.
Sebanyak 39 jiwa—23 laki-laki dan 16 perempuan—kehilangan segalanya: rumah, harta benda, bahkan rasa aman yang dulu melekat di lingkungan mereka. Namun, dari reruntuhan abu ini, cahaya harapan mulai menyala.
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kalimantan Timur bersama Forum Zakat (FOZ) Balikpapan hadir membawa secercah bantuan.
Mereka menyalurkan beragam kebutuhan mendesak, mulai dari perlengkapan sekolah, kompor gas, hingga makanan kaleng.
Sebanyak 10 paket perlengkapan sekolah disalurkan oleh BMH untuk memastikan anak-anak korban kebakaran tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Sementara itu, FOZ menyediakan berbagai keperluan sehari-hari yang tak kalah penting, seperti tabung gas dan bahan makanan.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak ini tetap memiliki kesempatan untuk belajar meski dalam kondisi sulit,” ujar Acmad Rifai, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Kaltim.
“Bantuan ini diharapkan mampu mengurangi tekanan finansial pada keluarga korban, sehingga mereka dapat lebih fokus pada upaya pemulihan jangka panjang,” imbuhnya.
Langkah kecil ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap bencana, masih ada ruang untuk saling membantu. Tidak hanya meringankan beban materi, tetapi juga memberi dukungan moral agar para korban dapat bangkit kembali.
Seperti yang terlihat di RT 18 Gunung Sari Ilir, meski api telah memadamkan atap-atap mereka, solidaritas masyarakat menyalakan kembali. Akibatnya semangat untuk melangkah ke depan tak pernah padam.
“Inilah hikmah dari syariah zakat, infak dan sedekah. Semua kembali untuk menguatkan kemanusiaan kita secara religius dan sosial,” tutup Rifa’i.*/Herim