Jalanan berliku dan naik turun bukit tak menyurutkan semangat tim BMH Kalimantan Barat. Dengan hati penuh semangat, mereka menempuh perjalanan 5 jam dari Pontianak menuju Panti Asuhan Hidayatullah di Bengkayang, sebuah daerah yang hanya berjarak satu jam dari perbatasan Sarawak, Malaysia.
Rabu, 11 September 2024, pagi itu terasa berbeda di panti asuhan tersebut. 53 paket sembako dan ibadah telah siap dibagikan kepada para mualaf yang tinggal di sana. Raut wajah mereka berbinar, menyambut uluran tangan dari BMH dan YBM BRILian.
Ustadz Ali Imran, Dai Tangguh BMH yang setia mendampingi para mualaf, membuka acara dengan penuh kehangatan. Ia memberikan tausiyah singkat, menguatkan iman dan semangat mereka dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim.
“Alhamdulillah, ini sudah paket lengkap namanya ustadz,” ucap Pak Anwar dan Bu Acu, salah satu pasangan suami istri penerima manfaat, dengan senyum lebar.
“Kami dapat sembako dan alat ibadah. Kami tak menyangka diperhatikan seperti ini.”
Anton Trimaryanto, Kadiv Prodaya BMH Kalbar, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen BMH dan YBM BRILiaN dalam memperhatikan dan mendukung saudara-saudara mualaf, khususnya di daerah perbatasan.
“Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan iman dan semangat mereka untuk terus belajar Islam,” ujarnya.
Penyaluran bantuan ini bukan hanya sekadar memberikan materi, tetapi juga memberikan dukungan moral dan spiritual bagi para mualaf. BMH hadir untuk merangkul mereka, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam, dan membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai seorang Muslim.
Di tengah keterbatasan dan tantangan yang mereka hadapi, bantuan ini menjadi secercah harapan bagi para mualaf di perbatasan Kalbar. Semoga dengan dukungan ini, mereka dapat terus tumbuh dalam iman dan menjadi bagian dari masyarakat yang kuat dan berdaya.*/Herim