Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah mengambil langkah inspiratif dalam memberdayakan para lansia. Bekerjasama dengan Laznas BMH, mereka meluncurkan Sekolah Lansia, sebuah wadah pembelajaran yang bertujuan mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (SMART).
Kelas perdana yang digelar pada Sabtu (21/9) disambut antusias oleh 55 lansia di RW 03.
Ibu Rachma, Ketua PKK Desa Panjang, menjelaskan bahwa para lansia akan dibagi menjadi beberapa kelas di tiap RW dan mendapatkan berbagai materi, mulai dari tujuh dimensi lansia tangguh hingga gizi lansia.
“Kami juga akan mengadakan kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti terapi syukur, senam lansia, dan pelatihan kewirausahaan,” tambah Ibu Rachma.
Ustadz Aqiful Khoir, pakar herbal dan pemilik Jigangsaka, hadir sebagai narasumber di kelas perdana ini. Beliau menekankan pentingnya kesehatan ala Rasulullah atau Thibbun Nabawi, yang mencakup pola makan sehat, konsumsi herbal, dan terapi doa.
Eko Kusniyanto, Koordinator Gerai BMH Kudus, melihat peluncuran Sekolah Lansia ini sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
“Di tengah fase ageing population, program seperti ini sangat penting untuk memberdayakan masyarakat lansia agar tetap mandiri, sejahtera, dan bermartabat,” ungkapnya.
Sekolah Lansia di Desa Panjang bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tapi juga menciptakan ruang bagi para lansia untuk tetap aktif, bersosialisasi, dan merasa dihargai.
“Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk lebih memperhatikan dan memberdayakan para lansia,” tutur Koordinator BMH Gerai Kudus, Eko K.*/Herim