Sabtu dini hari (23/11) di kawasan Padasuka, Bandung, dingin udara pegunungan tak menyurutkan langkah para jamaah yang terdiri dari dai untuk berkumpul dalam kegiatan Lailatul Ijtima.
Gelaran yang diinisiasi oleh Hidayatullah Rayon BRAGA (Bandung Raya dan Garut) dan didukung oleh BMH ini tak hanya menjadi ajang memperkuat spiritualitas, tetapi juga membuktikan bahwa dana zakat, infak, dan sedekah memiliki daya guna yang besar dalam membangun masyarakat secara berkelanjutan.
Di sela-sela kegiatan yang didukung oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Barat ini, para jamaah melaksanakan salat malam dan salat Subuh berjamaah.
Suasana hening dan khusyuk memeluk aula sederhana Pesantren Hidayatullah Bandung di Jl. Re. Suanda, tempat kegiatan berlangsung.
Selepas salat Subuh, Ustadz Endang Abdul Rohman, pembina pesantren setempat, menyampaikan kajian bertema QS. Ali Imran ayat 110, mengingatkan pentingnya menjaga kualitas iman, aktif berdakwah, dan menyeru pada kebaikan.
“Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari amar ma’ruf nahi mungkar, yang memperkuat pondasi umat untuk terus berkontribusi dalam kebaikan,” ungkap Yosep Suhendar, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Barat.
Sebagai bentuk interaksi dan apresiasi, panitia mengadakan kuis berhadiah logam mulia. Para jamaah tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan, menunjukkan fokus mereka dalam menyerap materi.
Acara kemudian ditutup dengan infak jamaah. Dana yang terkumpul, seperti disampaikan panitia, akan digunakan untuk mendukung kegiatan dakwah serupa di masa depan.
Momentum ini tak sekadar ritual keagamaan. Walakin juga manifestasi nyata bagaimana dana zakat, infak, dan sedekah menghidupkan dakwah di tengah masyarakat.
Bukan hanya membangun spiritualitas, tetapi juga memberdayakan umat untuk terus melangkah dalam dakwah yang berkesinambungan.
“Inilah bukti bahwa zakat dan sedekah bukan hanya tentang memberi. Tetapi juga membangun masa depan bersama,” tutup Ustadz Endang.*/Herim