Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, pesan penting telah disampaikan oleh Ust. Dr. Nashirul Haq, Lc, MA, dalam Tabligh Akbar bertema “Energi Iman untuk Gerakan Dakwah”.
Ketua Umum DPP Hidayatullah itu menegaskan, “Iman adalah energi atau kekuatan. Kekuatan yang memotivasi, menggerakkan untuk beramal shaleh, untuk berhijrah, untuk berjihad, untuk berdakwah.”
Ust. Nashirul, yang juga seorang kolumnis di Majalah Hidayatullah, mengaitkan pentingnya energi iman ini dengan hikmah di balik diturunkannya Surah Al-Alaq sebagai wahyu pertama dalam sejarah Islam.
“Surah Al-Alaq diturunkan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya energi iman. Karena kalau tidak ada iman, tidak ada energi, tidak ada kekuatan,” jelasnya.
Pria jebolan Universitas Madinah itu mengutip istilah dari Pendiri Hidayatullah KH. Abdullah Said tentang “syahadat yang impoten”, menggambarkan kondisi banyak umat Islam yang imannya tidak berenergi, tidak memiliki kekuatan untuk mendorong amal shaleh, jihad, hijrah, dan dakwah.
Untuk mengatasi hal ini, Ust. Nashirul menekankan pentingnya tarbiyah dan dakwah, mengikuti manhaj Nabawi yang selama 13 tahun di Makkah berfokus pada penanaman iman.
“Kita perlu terus memperkuat iman kita, agar menjadi energi yang menggerakkan kita untuk beramal shaleh dan berkontribusi bagi umat dan bangsa,” ajaknya.
Tabligh Akbar ini bukan hanya sekadar ceramah agama, tetapi juga panggilan untuk introspeksi dan aksi nyata. Umat Islam diajak untuk menggali lebih dalam makna iman, sehingga tidak hanya menjadi keyakinan di hati, tetapi juga menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam kehidupan.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan sunnah, serta melalui tarbiyah dan dakwah yang berkelanjutan, diharapkan umat Islam dapat meraih energi iman yang sejati, yang akan membawa mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh keberkahan. Laznas Baitul Maal Hidayatullah terdepan mendorong program penting ini bersama Korps Muballihg Hidayatullah (KMH).*/Herim