Di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta, Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah menjadi saksi bisu sebuah seruan yang menggetarkan jiwa. Korps Muballigh Hidayatullah (KMH) menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Energi Iman untuk Gerakan Dakwah”, mengajak umat untuk merenung dan bergerak bersama dalam menyebarkan cahaya Islam, terutama untuk jiwa-jiwa yang rindu hidayah, yang jauh di sana, di pedalaman.
Ust. Zainuddin Musaddad, dengan suara penuh semangat, mengingatkan akan saudara-saudara di pedalaman yang merindukan hidayah. “Ada orang-orang yang rindu terhadap wajah Allah, terhalang. Gara-gara mereka tidak mendapati wajah yang (bisa) menyampaikan jalannya hidayah,” ungkapnya dengan penuh keprihatinan.
Beliau mengajak hadirin untuk tidak membiarkan jarak dan keterbatasan menjadi penghalang dalam menyampaikan dakwah. “Jangan karena jarak, mereka sangat jauh di pedalaman, lantas kemudian dicegat, gara-gara tidak ada pesawat, dicegat gara-gara tidak ada ongkos,” tegasnya (21/9/24).
Ust. Zainuddin juga mengingatkan bahwa harta yang kita miliki seharusnya menjadi penguat dakwah, bukan penghalang. “Yang punya uang, yang punya ATM, yang punya uang di rekening, menggenggam erat semuanya (merasa) belum cukup untuk jajan, belum cukup untuk membeli mobil. Lantas mereka yang di pedalaman (ditekan perasaan) rindunya kepada agama, rindunya kepada cahaya Allah,” ujarnya dengan nada menggugah.
Tabligh Akbar ini bukan sekadar ceramah agama, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Laznas Baitul Maal Hidayatullah turut mendukung kegiatan ini, menunjukkan bahwa zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi sarana untuk membuka jalan hidayah bagi saudara-saudara di pedalaman.
Mari kita bersama-sama menguatkan gerakan dakwah, agar cahaya Islam dapat menjangkau setiap sudut negeri, memberikan harapan dan petunjuk bagi mereka yang merindukan-Nya.*/Herim