Setiap kebaikan yang kita lakukan adalah investasi untuk akhirat. Tiap perbuatan baik menjadi bekal kita menuju surga
Oleh: Supendi (Dirut BMH)
Bayangkan sebuah tempat di mana sungai-sungai mengalir di bawah istana megah, di mana kebahagiaan abadi menyelimuti setiap penghuninya. Itulah gambaran surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang beriman, seperti terlukis indah dalam Surah At-Taubah ayat 72.
Tafsir Al-Muyassar melukiskan lebih detail, surga itu bukan sekadar tempat tinggal, melainkan istana-istana megah dengan sungai-sungai mengalir di bawahnya.
Kenikmatan tiada tara, tempat tinggal yang nyaman, dan yang paling utama, keridhaan Allah, menanti mereka yang beriman dan beramal shaleh.
Namun, bagaimana kita bisa meraih surga yang agung itu? Ayat Al-Quran yang lain memberikan petunjuk jelas: dengan menjadi orang beriman yang bertakwa. Dan salah satu tanda ketakwaan adalah gemar berbagi, baik saat kita lapang maupun sempit (lihat Surah Ali Imran ayat ke-134).
Berbagi bukan hanya tentang memberi materi. Berbagi bisa berupa senyuman tulus, bantuan tenaga, atau bahkan sekadar doa yang ikhlas.
Saat kita berbagi, kita tak hanya membantu sesama, tapi juga menanam benih kebaikan yang akan berbuah manis di masa depan.
Ingatlah, setiap kebaikan yang kita lakukan adalah investasi untuk akhirat kita. Seperti menabung sedikit demi sedikit, setiap perbuatan baik akan menjadi bekal kita menuju surga yang dijanjikan.
Jadi, mari kita pupuk kebiasaan berbagi dalam keseharian. Tak perlu menunggu kaya atau memiliki banyak harta. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti berbagi makanan dengan tetangga, membantu teman yang kesulitan, atau menyisihkan sebagian rezeki untuk bersedekah.
Dengan gemar berbagi, kita tak hanya menciptakan masa depan yang indah di akhirat, tapi juga merasakan kebahagiaan dan kedamaian di dunia. Karena berbagi adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keridhaan-Nya.
Jadi, mari kita jadikan berbagi sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Mari kita tanam benih-benih kebaikan hari ini, agar kita bisa menuai buahnya di masa depan, baik di dunia maupun di akhirat.
Satu hal yang harus kita pahami pada setiap kebaikan yang kita harapkan keindahannya nanti, sesungguhnya itu juga memberi dampak perubahan dan pembangunan secara horizontal saat kita di dunia, sehingga hidup kita bermakna bagi sesama.*
