Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kisah perjuangan seorang ibu bernama Dini Auliani menyentuh hati banyak orang. Sebagai seorang guru ngaji dan ibu rumah tangga dari 7 anak yatim, Dini harus berjuang keras untuk menghidupi keluarganya.
Kehidupan Dini berubah drastis sejak suaminya meninggal pada tahun 2021. Sejak saat itu, ia menjadi tulang punggung keluarga, membesarkan 7 anaknya seorang diri. Dengan keterbatasan ekonomi, Dini dan anak-anaknya terpaksa tinggal di sebuah kos-kosan di wilayah Dasan Sari, Ampenan, Kota Mataram.
Melihat kondisi yang dialami Dini dan keluarganya, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) NTB tergerak untuk memberikan bantuan. BMH menyalurkan bantuan berupa uang untuk pembayaran kos rumah sebesar dua juta rupiah.
“Alhamdulillah, donasi zakat, infaq dan sedekah dari Muzakki atau donatur BMH bisa meringankan beban ibu Dini dan anak-anaknya,” ujar Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH NTB, M. Zuhri (27/7/24).
Selain membantu pembayaran kos, BMH juga turut berkontribusi dalam membiayai pendidikan anak-anak Dini. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi Dini yang ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
“Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain rasa syukur dan Terima kasih yang sebesar-besarnya nya saya ucapkan kepada Donatur BMH yang telah membantu saya dan anak-anak saya, semoga semua kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan pahala dan Rizki para donatur semakin ditambah,” ungkap Dini dengan penuh haru.
Kisah Dini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berbagi dan peduli terhadap sesama. Melalui bantuan BMH, harapan baru kini telah menyinari kehidupan Dini dan anak-anaknya. Semoga kebaikan ini terus mengalir dan menginspirasi banyak orang untuk ikut membantu sesama.*/Herim