Semburat cahaya matahari pagi baru saja muncul ketika para santri Ahlusuffa Hidayatullah Towuti selesai melaksanakan sholat subuh, wirid, dan membaca Al-Qur’an.
Pagi itu terasa istimewa karena Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) memberikan hadiah bagi para santri yang hadir sholat subuh berjamaah.
Bantuan ini berupa kebutuhan domestik santri seperti sabun mandi, deterjen, pasta gigi, sikat gigi, dan sejumlah makanan ringan, yang diberikan pada Senin, 29 Oktober 2024.
Sebanyak 61 santri menerima hadiah tersebut satu per satu. Usai menerima bantuan, para santri kembali ke asrama untuk bersiap menuju sekolah. Meski begitu, beberapa santri yang tidak bisa hadir sholat subuh karena sakit atau tugas piket berinisiatif mendatangi rumah Ketua Laznas BMH Lutim, Muammar Muhammad, untuk menjelaskan alasan mereka absen.
Syamil, salah satu santri kelas 1 SMP, bercerita, “Tadi pusing, jadi ikut piket keamanan,” ucapnya sambil tersenyum malu. Bagi Syamil dan kawan-kawan, bantuan ini bukan sekadar hadiah, tetapi juga penyemangat untuk menjaga kebersihan diri mereka.
Syahril, santri dari Wawondula, mengungkapkan bahwa hadiah sederhana ini menjadi kebutuhan penting bagi dirinya dan teman-teman, terutama saat kiriman dari keluarga datang terlambat.
“Alhamdulillah, sekarang kalau mau cuci baju atau mandi nggak perlu minta sama teman. Biasanya gantian pakai, tapi kan nggak enak kalau terus-terusan,” ungkap santri kelas dua SMP yang ibunya saat ini menjadi marbot di masjid dekat kontrakannya.
Ibu Mutiah, salah satu donatur yang menyalurkan zakatnya melalui Laznas BMH, memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras yang dilakukan oleh Laznas BMH dan para ustadz di pesantren.
“Semoga anak-anak ini kelak menjadi generasi yang sukses. Doa mereka untuk kami juga semoga terijabah,” ungkap Mutiah, penuh harap. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Laznas BMH atas kolaborasi yang mendukung program-program pendidikan dan pembinaan santri.
Menurut Ibu Mutiah, pendidikan generasi muda sangat bergantung pada orang-orang yang berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik.
“Pembinaan yang berjalan selama ini, dilakukan oleh para guru, ustadz, dan santri, adalah bentuk wakaf tenaga, pikiran, dan ilmu yang akan menjadi pahala jariyah,” tambahnya.
Program hadiah subuh ini bukan hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga berfungsi sebagai dukungan nyata dalam memenuhi kebutuhan dasar santri. Bantuan ini diharapkan terus memberikan manfaat jangka panjang dan memotivasi para santri untuk tetap menjaga kebersihan dan semangat dalam menuntut ilmu.*/Herim