Anak muda alias Gen-Z biasanya dikenal kurang positif. Namun berbeda dengan Ervan Afzalurrahman (18). Ia merupakan lulusan Pesantren Ahlussuffah, Gunung Binjai Balikpapan, Kaltim, yang kini menjalani masa pengabdian.
Kini sehari-hari ia ikut mengasuh dan mendidik santri-santri yang menimba ilmu di Pesantren Al-Alaq, Tanralili, Maros, Sulawesi Selatan. Ervan tak gentar bahkan bersemangat, mengabdi di pesantren yang masih dalam tahap perintisan itu.
“Tugas Ervan sehari-hari ikut membina santri dari pesantren rintisan yang digagas oleh BMH di Maros,” ungkap Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shabirin (12/11).
Ervan menjalani hari demi hari dengan semangat tinggi. Ia mengatakan semua itu adalah amanah.
“Prosesnya dialani, apalagi ini amanah dakwah. Dan, pengabdian ini bagian dari belajar lapangan, belajar bermasyarakat,” tuturnya.
Ervan yang berkeinginan melanjutkan studi ke Madinah itu benar-benar memanfaatkan kesempatan pengabdian ini untuk mencari bekal, pengalaman dan pembelajaran lapangan.
Calon dai masa depan itu tidak saja hafal Alquran tetapi juga terampil dalam skil bela diri. “Saya dulu belajar tapak suci,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ervan juga sangat menyukai olahraga berkuda. Ia sempat beberapa kali menyabet juara Walikota Cup Balikpapan dalam pacuan kuda dan sparing tapak suci.
“Hadirnya santri seperti Ervan tak lepas dari dukungan umat melalui zakat, infak dan sedekah. Melalui BMH kita terus ikhtiarkan lahirnya calon dai masa depan yang menyala,” tutup Basori.*/Herim
