Bencana alam merupakan sebuah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa alam. Terjadinya bencana alam disebabkan oleh tiga faktor 1.) faktor alam, 2.) faktor non-alam, 3.) faktor sosial/manusia. Daerah rawan bencana di Indonesia sejatinya merata di seluruh daerah, ini yang patut diperhatikan.
Bencana alam di Indonesia bisa dikatakan sering terjadi. Hal ini dibuktikan dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dimana jumlah kejadian bencana alam yang terjadi dalam setahun bisa mencapai 3.058. Dari jumlah tersebut, bencana alam banjir yang paling banyak terjadi.
Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi Kita untuk dapat terus waspada akan terjadinya bencana alam. Karena bencana alam bisa terjadi kapan saja baik lewat tanda-tanda yang diberikan atau bahkan terjadi secara langsung. Sehingga sikap waspada dan tindakan bila terjadinya bencana alam harus dimiliki oleh setiap individu.
Potensi bencana alam di Indonesia tersebar hampir di seluruh wilayah daerahnya. Mengharuskan kita untuk dapat mengetahui bencana alam apa saja yang sering terjadi. Karena di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki potensi bencana alam yang berbeda-beda sesuai dengan letak geografisnya masing-masing.
Apa itu Daerah Rawan Bencana?
Daerah rawan bencana adalah wilayah atau kawasan yang memiliki potensi tinggi terjadinya bencana alam. Suatu kawasan bisa disebut sebagai daerah rawan bencana jika dalam kurun waktu tertentu mempunyai kondisi dan karakter geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, dan teknologi. Serta kurangnya mempunyai kemampuan untuk mencegah, meredam, dan mencapai kesiapan dalam menanggapi dampak buruk dari bahaya bencana alam yang terjadi.
Penentuan daerah rawan bencana dilakukan berdasarkan dari hasil pengidentifikasian sumber bencana dan penggolongan kawasan-kawasan yang berpeluang terkena bencana berdasarkan jenis dan tingkat besar/kecilnya ancaman dampak bencana yang ditimbulkan. Serta penginformasian tingkat kerentanan wilayah terhadap masing-masing jenis ancaman bahaya dari bencana alam.
Untuk dapat melakukan mitigasi bencana alam dengan tujuan mengurangi dampak resiko bagi masyarakat. Melalui BNPB yang bertugas menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana. Daerah-daerah yang rawan bencana akan terus dipantau kondisi wilayahnya. Ditambah juga dengan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat tentang tindakan apa saja yang perlu dilakukan dan dihindari bila bencana alam terjadi.
Adanya daerah rawan bencana BNPB membuat peta rawan bencana seperti tsunami, gempa, tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya di indonesia. Sehingga masyarakat yang ada di daerah rawan bencana bisa mengetahui dengan pasti lokasi yang memiliki potensi resiko dari dampak bencana alam yang tinggi.
Dengan adanya sebaran peta wilayah rawan bencana akan sangat membantu dalam melakukan mitigasi bencana alam. Sebagai salah satu bentuk upaya dalam mengurangi berbagai dampak yang ditimbulkan bila terjadinya bencana alam.
Potensi Daerah Rawan Bencana di Indonesia
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah mengapa wilayah Indonesia berpotensi rawan bencana? Tentunya ada banyak hal yang membuat Indonesia memiliki wilayah daerah yang rawan terjadinya bencana. Karena setiap negara yang ada di dunia juga memiliki potensi bencana. Hanya saja yang membedakan adalah tingkat potensi dari terjadinya bencana.
Wilayah Indonesia memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi karena Indonesia terletak pada Sirkum Pasifik dan merupakan tempat pertemuan lempeng dunia yaitu, lempeng eurasia, Indo-Australia, dan lempeng pasifik. Serta menjadi tempat dilaluinya jalur gunung api dunia. Sehingga mengakibatkan Indonesia rawan akan gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.
Inilah yang menjadi alasan mengapa di Indonesia sering terjadi bencana alam setiap tahunnya. Faktor utamanya adalah letak geografis dari wilayah Indonesia yang berada dekat dengan zona penunjaman/ subduksi/ konvergen. Jadi, bencana alam yang terjadi di Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi.
Daftar Daerah Rawan Bencana di Indonesia
Berikut ini adalah daftar daerah rawan bencana di Indonesia berdasarkan dari kategori jenis bencana alam.
1. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran pada permukaan bumi yang diakibatkan oleh pergerakan dan/atau interaksi lempeng tektonik serta aktivitas vulkanik.
Daerah yang rawan terjadinya bencana alam gempa bumi diantaranya:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Balikpapan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku Selatan
- Biak
- Yapen
- Fak-Fak
2. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Daerah yang rawan terjadinya bencana alam tanah longsor diantaranya:
- Bukit Barisan di Sumatera
- Jawa bagian Tengah dan Selatan
- Bali
- Nusa Tenggara
- Sulawesi
- Maluku
- Papua
3. Banjir
Banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena terjadinya peningkatan volume air.
Daerah yang rawan terjadinya bencana alam banjir diantaranya:
- Aceh
- Sumatera Barat
- Sumatera Selatan
- Jambi
- Bengkulu
- Lampung
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Barat
4. Tsunami
Bencana alam satu ini terkenal dahsyat dan berbahaya. Disebabkan oleh gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi gunungapi, dan jatuhnya meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.
Daerah yang rawan terjadinya bencana alam tsunami diantaranya:
- Nanggroe Aceh Darussalam (P. Simeulue, Pantai Barat NAD, Lhokseumawe)
- Sumatera Utara (Pulau Nias, Pantai Barat Sumatera Utara (Singkil, Sibolga)
- Sumatera Barat (Kep. Mentawai, Pantai Barat Sumatera Barat (termasuk Siri Sori)
- Bengkulu (Pulau Enggano, Pantai Barat Bengkulu (termasuk Kota Bengkulu dan Manna)
- Lampung dan Banten (Pantai Selatan Lampung, Pantai Barat Banten)
- Jawa Barat Tengah Bagian Selatan (Pantai Selatan Jawa Barat – Tengah)
- Jawa Timur Bagian Selatan (Pantai Selatan Jawa Timur)
- Bali (Pantai Selatan Bali)
- Nusa Tenggara Barat (Pantai Selatan Lombok, Sumbawa , dan Pantai utara Bima)
- Nusa Tenggara Timur (Pantai Utara Flores, Pulau Babi, Pantai Utara P. Timor (Atapupu), dan Pantai Selatan Sumba)
- Sulawesi Utara (Manado, Bitung, Sangihe, dan Talaud)
- Sulawesi Tengah-Palu (Pulau Peleng, Banggai Kepulauan, Luwuk, Palu, Teluk Tomini, Tambu, Mupaga, Toli-toli, Donggala, dan Tojo)
- Sulawesi Selatan (Bulukumba, Tinambung, dan Majene)
- Sulawesi Tenggara (Pantai Kendari)
- Maluku Utara (Sanana, Ternate, Tidore, Halmahera, dan Pulau Obi)
- Maluku Selatan (Bandanaira, P. Seram, P. Buru, Pantai Talaga, P. Banda, P. Kai, P. Tual)
- Papua Utara (Yapen, Biak, Supiori, Oranbari, dan Ransiki)
- Kalimantan Selatan Bagian Timur (Langadai dan Loeri)
- Sangata (Daerah Sekuran).
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa bencana alam yang terjadi di Indonesia hampir meliputi semua jenis bencana alam yang ada. Mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan tsunami yang memiliki potensi terjadi di seluruh wilayah daerah di Indonesia.
Jadi, kita sebagai masyarakat harus tetap selalu waspada terhadap terjadinya bencana alam. Selain itu, menjaga kelestarian alam sekitar menjadi sangat penting untuk disadari sebagai musibah mengasah kepedulian. Agar tingkat terjadinya bencana alam minim terjadinya karena pengurangan dari faktor ulah manusia atau sosial.