Di tengah hutan belantara Halmahera, sebuah bangunan mulai menjulang, membawa harapan baru bagi masyarakat mualaf Suku Togutil. Ini bukan sekadar bangunan biasa, melainkan masjid pertama mereka, simbol perjalanan spiritual yang penuh perjuangan. Berkat uluran tangan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan para donatur, mimpi yang dulu terasa jauh kini semakin nyata.
Atap masjid telah terpasang sempurna, menaungi semangat gotong royong yang tak pernah padam. Meski akses sulit dan medan berat, progres pembangunan telah mencapai 61%. Dinding, kusen, dan lantai akan segera menyusul, melengkapi rumah ibadah yang akan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi suku ini.
“Ini bukan sekadar membangun masjid, tapi membangun pondasi keimanan yang kuat,” ujar Imam Muslim dari BMH Jawa Timur, mewakili semangat para donatur yang tak kenal lelah (6/9/24).
Bagi Suku Togutil, masjid ini lebih dari sekadar tempat sholat. Ia adalah tempat belajar, berkumpul, dan mempererat tali persaudaraan. Sebuah tempat di mana mereka bisa memperdalam iman dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik.
Perjalanan masih panjang, namun setiap batu bata yang terpasang, setiap tetes keringat yang mengalir, adalah bukti nyata dari cinta dan kepedulian. Masjid ini akan menjadi saksi bisu perjuangan mereka, sebuah cahaya iman yang akan terus bersinar di pedalaman Halmahera.
BMH mengajak kita semua untuk terus mendukung pembangunan masjid ini. Setiap donasi, sekecil apapun, akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir, membawa berkah bagi kita dan generasi mendatang. Mari bersama-sama kita wujudkan mimpi Suku Togutil, agar mereka bisa beribadah dengan tenang dan nyaman di masjid pertama mereka.*/Herim
