Di balik tembok pondok pesantren, ada kisah perjuangan yang begitu keren. Santri-santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Tanjung Morawa, setiap harinya berjibaku dengan ilmu agama dan umum. Namun, di balik semangat belajar mereka, tersimpan juga harapan akan masa depan yang cerah.
Baru-baru ini, harapan mereka semakin terdongkrak berkat program Sedekah Beras untuk Santri yang digagas oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sumut.
Sebanyak 40 karung beras disalurkan, menjadi nutrisi sekaligus motivasi bagi para santri.
Lebih dari Sekadar Nasi
Bagi Hanifahreza Syahputra (18), seorang santri yatim yang juga atlet bela diri berprestasi, bantuan beras ini berarti lebih dari sekadar makanan.
“Ini seperti suntikan semangat buat saya,” ujarnya.
Reza baru saja meraih juara 3 Olimpiade Bela Diri Tapak Suci tingkat Kabupaten Deli Serdang.
Prestasi Reza membuktikan bahwa dengan gizi yang cukup, santri tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga mampu bersaing di berbagai bidang.
“Bantuan ini bukan hanya untuk perut, tapi juga untuk otak,” imbuh Reza.
BMH: Jembatan Kebaikan
Osman Ali, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Sumut, mengungkapkan bahwa program ini adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap generasi muda.
“Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik santri, tapi juga ikut membangun masa depan bangsa,” ujarnya.
Demikian kuat dan strategisnya peran zakat, infak dan sedekah bagi tumbuh kembangnya generasi bangsa, salah satunya kaum santri.*/Herim