Aula Serbaguna SD Integral Purwodadi riuh dengan keceriaan, bukan karena lomba atau pentas seni, melainkan karena “Jum’at Berkisah” yang digelar BMH Gerai Grobogan bersama komunitas Dolanan Bareng Bareng (Dobaba) dan PMI Grobogan (26/7/24).
Kak Erwin dan Kak Ofi, pendongeng dari Dobaba, dengan penuh semangat menceritakan kisah pilu anak-anak Palestina yang menjadi korban keganasan zionis Israel.
“Dongeng itu bukan sekadar hiburan, tapi jembatan empati yang menghubungkan hati anak-anak Purwodadi dengan saudara-saudara mereka di negeri yang jauh. Alhamdulillah terhimpun kepedulian senilai Rp. 2.812.500,” terang Koordinator BMH Gerai Purwodadi, Muhlisin.
Jenahara, salah satu siswa, tak kuasa menahan haru. “Kami jadi tahu bagaimana penderitaan mereka, terutama anak-anak seusia kami yang kehilangan keluarga, teman, dan tempat tinggal,” ujarnya lirih.
Ahmad Miftahussurur, Kepala SD Integral, menjelaskan bahwa kegiatan Jum’at Berkah dengan menyisihkan uang saku untuk infaq sudah menjadi rutinitas di sekolah. Namun, kali ini mereka ingin fokus pada Palestina, dikemas dalam bentuk dongeng agar lebih menyentuh hati anak-anak.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menggugah kepedulian para siswa untuk berempati,” tambah Kak Ofi.
“Tidak melihat besar kecilnya bantuan, tapi keikhlasan dan cinta kasih sayang kepada sesama muslim itu yang paling utama,” sambungnya.
Dan terbukti, cinta kasih itu mengalir deras. Uang saku yang biasanya digunakan untuk jajan, kini rela mereka sisihkan untuk Palestina. Total infaq yang terkumpul mencapai Rp2.812.500,-.
“Semoga bantuan dari kami yang tidak seberapa bisa meringankan beban saudara kami di Palestina,” doa Jenahara, mewakili teman-temannya.
Jum’at Berkah di SD Integral Purwodadi bukan hanya tentang penggalangan dana, tapi juga tentang menumbuhkan rasa peduli dan berbagi sejak dini. Dongeng Palestina telah menanamkan benih-benih cinta dalam hati anak-anak, yang semoga kelak akan tumbuh menjadi pohon kebaikan yang rindang.*/Herim