Bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi sebuah gerakan sinergis antara BMH Kaltara dan Pemuda Hidayatullah Kalimantan Utara untuk menempa generasi dai muda yang tangguh di wilayah perbatasan. Dengan tema “Gerakan Dakwah Berbasis Sistematika Wahyu di Negeri Perbatasan”, pelatihan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat dalam mempersiapkan dai muda yang berkualitas.
Ustadz Muhammad Randi, dai kondang Kalimantan Utara, hadir sebagai pemateri utama. Dengan gaya komunikatif, ia mengajak peserta untuk memahami bukan hanya tentang menyampaikan pesan agama, tetapi juga tentang memahami konteks sosial dan merespons tantangan zaman.
“Jangan sampai materi ceramah yang kita sampaikan menjadi bias, sehingga membuat kelompok ummat Islam terpecah belah,” pesannya tegas, mengingatkan pentingnya dakwah yang mempersatukan (13/9/24).
Salah satu peserta, seorang pengurus Pemhida Nunukan, bertanya tentang bagaimana menyampaikan materi ceramah yang hanya dikuasai, tanpa melihat isu-isu terkini. Ustadz Randi menjawab dengan bijak, “Untuk menjadi penceramah, kita juga harus pandai-pandai mengambil materi. Kita pun harus melihat ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang relevan dengan masa kini sehingga sedikit berimplikasi terhadap para jamaah.” Ini adalah bukti bahwa pelatihan ini mendorong dai muda untuk menyampaikan pesan agama yang relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Pelatihan ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang semangat juang. Ustadz Randi mengingatkan peserta dengan mengutip ayat dalam surah At-Taubah ayat 128, yang menggambarkan bahwa jalan dakwah tak selalu mulus.
Namun, dengan semangat pemuda dan pendekatan dakwah yang relevan, generasi dai muda ini siap menjadi agen perubahan positif di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Mereka tidak hanya dibekali pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga semangat berjuang untuk menyebarkan pesan agama dengan penuh keikhlasan.
Dengan sinergi yang kuat dan semangat pemuda yang membara, pelatihan ini bukan hanya sekadar acara, tetapi sebuah langkah konkret dalam membangun masa depan dakwah yang lebih baik di Kalimantan Utara.*/Herim