Gemuruh sukacita membahana di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Ngraket, Kecamatan Balong, Ponorogo. Para santri dan pengasuh pondok menyambut dengan penuh syukur peresmian sumur bor ke-160 yang digagas oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Dengan kedalaman 45 meter, sumur bor ini kini menjadi sumber kehidupan baru bagi 132 santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut. Air bersih yang mengalir deras dari dalam perut bumi seolah menjadi simbol harapan dan keberkahan bagi seluruh penghuni pondok.
Ust. Marsono S.Ag., pengasuh pondok, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas bantuan yang diberikan BMH.
“Kehadiran sumur bor ini sangat berarti bagi kami. Selama ini kami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Alhamdulillah, dengan adanya sumur bor ini, kami tidak perlu lagi khawatir kekurangan air,” ungkapnya dengan penuh haru baru-baru ini.
Kehadiran sumur bor ini bukan hanya sekadar penyediaan air bersih, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Air, sebagai sumber kehidupan, menjadi simbol keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Bagi para santri, air bersih ini akan membantu mereka dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari dengan lebih baik.
Senada dengan Ust. Marsono, Imam Muslim, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, juga menyampaikan rasa syukurnya.
“Kami sangat senang bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih. Ini adalah bentuk nyata komitmen BMH dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan terbangunnya sumur bor ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para santri dan masyarakat sekitar. Air bersih yang melimpah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti mencuci, mandi, dan memasak. Selain itu, keberadaan sumur bor ini juga diharapkan dapat meningkatkan sanitasi lingkungan sekitar.*/Herim
