Tahun 2024 tampaknya menjadi waktu paling banyak anak muda enggan menikah. Sejak Maret – Oktober 2024 pembahasan hal tersebut terus saja ada di media massa.
Namun, tak berarti semua anak muda seperti dalam data itu. Baru-baru ini BMH hadir mendukung gelaran Nikah Mubarok yang diikuti 19 pasang dai-daiyah, yang berlangsung di Pesantren Hidayatullah Ummul Qura Balikpapan (3/11/24).
“BMH hadir memberi dukungan karena ini pernikahan dai dan daiyah muda. Usai menikah, mereka akan membangun keluarga sekaligus aktif di dalam dakwah. Tentu mereka adalah garda depan dalam gerakan mencerdaskan umat dan bangsa. BMH memandang pernikahan ini bukan seremoni biasa, tapi tonggak untuk lahirnya insan-insan yang mendorong pembangunan masyarakat secara berkelanjutan,” tutur Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltim, Achmad Rifa’i.
Ungkapan Rifa’i senada dengan motivasi peserta pernikahan itu sendiri. M. Riski Rufuhl F, misalnya.
“Saya mengikuti kegiatan Nikah Mubarok ini karena punya niat ikut menyebarkan dakwah Islamiyah secara menyeluruh ke tengah-tengah masyarakat,” ucapnya mantap dengan suara bergetar.
“Dan, saya bersyukur BMH membantu upaya saya mewujudkan niat ini,” imbuhnya dengan air mata yang berlinang.
Tak kalah dari itu, Maulana Ishak, dai muda asal Penajam Paser Utara juga mengaku bahwa dirinya mengikuti program Nikah Mubarok karena ingin menjadi bagian penting gerakan dakwah umat ke depan melalui Hidayatullah.
Program ini dihadiri banyak tokoh nasional Hidayatullah dan juga tokoh publik di Balikpapan, seperti Walikota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud.*/Herim