Perjalanan panjang dan penuh tantangan baru saja dilalui tim BMH Maluku Utara. Selama empat hari (27-30 September 24), mereka menelusuri pedalaman Halmahera, menembus rimba dan mengarungi lautan, demi mengantarkan bantuan untuk saudara-saudara mualaf dari Suku Togutil atau Tobelo Dalam.
Sebanyak 70 paket sembako berhasil disalurkan ke dua lokasi, yaitu Pesantren Rimba di Halmahera Timur dan Sekolah Rimba di Woda, Tidore Kepulauan. Perjalanan yang tak mudah, melewati ombak besar dan jalanan terjal yang belum diaspal, tak menyurutkan semangat mereka untuk berbagi kebahagiaan.
“Alhamdulillah, kami bisa menyalurkan bantuan ini ke pedalaman. Paket sembako ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Suku Togutil,” ungkap Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Nur Hadi.
Tak hanya menyalurkan bantuan secara massal, tim BMH juga menyempatkan diri mengunjungi mualaf yang sedang sakit akibat jatuh dari pohon. Mereka bahkan rela berjalan kaki untuk menjenguk dan memberikan bantuan.
“Alhamdulillah, hari ini ada paket sembako dan bisa makan nasi lagi. Terima kasih, Ustaz,” ucap Ibu Harina, istri dari mualaf yang sedang sakit, dengan mata berkaca-kaca.
“Kami juga berterima kasih kepada YBM BRILiaN atas bantuan sembako ini,” timpal tim BMH.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi para mualaf di pedalaman Halmahera, dan kehadiran para dai semakin membawa kebahagiaan bagi mereka.”
Kisah ini menunjukkan bahwa semangat kepedulian dan kebersamaan mampu menembus batas apapun, bahkan hingga ke pelosok negeri.
“Semoga aksi ini menginspirasi kita semua untuk terus berbagi kebaikan dan mengulurkan tangan kepada sesama yang membutuhkan,” tutup Nur Hadi.*/Herim