Tiga hari telah berlalu sejak banjir lumpur melanda Rua, Ternate. Di tengah duka dan ketidakpastian, sinar harapan mulai terpancar melalui aksi-aksi kemanusiaan yang terus berlangsung. Pada 27 Agustus 2024, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Maluku Utara hadir di tengah-tengah para korban dengan membawa bantuan yang sangat dibutuhkan.
Sebanyak 112 orang yang mengungsi di posko pengungsian menerima berbagai bantuan dari BMH. Bantuan tersebut meliputi obat-obatan seperti minyak kayu putih dan minyak telon, perlengkapan mandi, popok, tisu basah, serta kebutuhan pokok. Bagi mereka yang terdampak bencana ini, bantuan tersebut bukan sekadar barang, melainkan simbol kepedulian dan solidaritas di tengah masa-masa sulit.
Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Nur Hadi, menyampaikan, “Bantuan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap saudara-saudara yang terdampak bencana. Kami berharap, dengan adanya bantuan ini, mereka dapat sedikit terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kondisi yang sulit seperti sekarang. Kami juga akan terus berupaya memberikan yang terbaik, bersama para relawan, hingga semua korban yang terdampak dapat kembali pulih,” ungkapnya.
Tak hanya BMH, upaya kemanusiaan ini juga melibatkan Gerakan Pandu Hidayatullah, Muslimat Hidayatullah, dan Pemuda Hidayatullah. Mereka bahu-membahu menyalurkan bantuan kepada para korban yang sangat membutuhkan, mengisi kekosongan dan menyemangati para pengungsi yang kini kehilangan tempat tinggal.
Namun, perjuangan belum berakhir. Di sisi lain, relawan BMH bersama Tim SAR masih terus berjuang, menyisir daerah terdampak untuk mencari korban yang hingga kini belum ditemukan. Harapan dan doa terus mengalir, agar mereka yang hilang segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Di tengah bencana, kisah-kisah kemanusiaan ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap kegelapan, masih ada cahaya yang menuntun kita. BMH dan para relawan adalah wujud nyata dari semangat gotong royong yang tak pernah pudar, bahkan di tengah bencana yang paling berat sekalipun.*/Herim