Semangat kemerdekaan tak hanya berkibar di lapangan upacara, tetapi juga bergema di Rumah Qur’an Mardhatillah, sebuah oase ilmu di pesisir Medan Belawan. Di bawah bimbingan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sumatera Utara, 70 santri Qur’an merayakan HUT RI ke-79 dengan cara yang unik: berlomba meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan agama (14/8/24).
“Ini adalah perlombaan pertama yang kami adakan, dan antusiasme santri luar biasa,” ujar Saiful Bahri, Pembina Rumah Qur’an Mardhatillah.
Berbagai lomba seperti sambung ayat, tajwid, sirah nabi, fikih, hafalan Asmaul Husna, dan doa sehari-hari digelar, menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempererat ukhuwah di antara mereka.
Saiful Bahri tak lupa menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan BMH yang tak pernah putus, termasuk dalam menyediakan konsumsi untuk acara ini.
“Alhamdulillah, berkat zakat, infak, dan sedekah dari para donatur BMH, kami bisa terus mendidik anak-anak di sini,” ucapnya haru.
Tasya Kamila, salah satu santri, berbagi kisah inspiratifnya.
“Saya mengaji di sini sejak SD, dan sekarang sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar,” ujarnya bangga.
Kisah Tasya adalah bukti nyata bagaimana zakat, infak, dan sedekah mampu mencerdaskan anak bangsa, membuka pintu masa depan yang lebih cerah.
Osman Ali, Kadiv Prodaya BMH Sumut, menegaskan komitmen BMH dalam mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
“Momentum kemerdekaan ini kami jadikan semangat untuk terus berbagi, termasuk melalui program Sembako dan Hijab Muslimah untuk yatim, dhuafa, dan mualaf,” ungkapnya.
Kisah dari Rumah Qur’an Mardhatillah ini adalah pengingat bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga investasi untuk masa depan bangsa. Setiap rupiah yang disalurkan mampu menyalakan pelita ilmu, membuka jendela kesempatan, dan menumbuhkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap membangun negeri.*/Herim