Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah pesantren tradisional bernama Darul Abror di Kampung Pondok Panjang, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi oase bagi para penuntut ilmu agama.
Namun, di balik kesederhanaan dan kedisiplinan yang mereka jalani, tersimpan kisah haru tentang perjuangan para santri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ponpes Darul Abror, yang dikenal dengan pendekatan salafinya, menampung 30 santri dhuafa yang belajar tanpa dipungut biaya.
Mereka berfokus mendalami ilmu agama melalui kitab-kitab klasik. Sayangnya, keterbatasan ekonomi seringkali menjadi tantangan tersendiri.
Bekal makanan yang dibawa dari rumah seringkali habis sebelum waktunya, dan para santri pun harus rela berpuasa panjang. Bahkan, pernah terjadi kondisi di mana mereka hanya bisa mengandalkan singkong selama empat hari karena kehabisan stok beras.
“Situasi seperti ini tentu sangat mengguncang hati,” ungkap Ustadz Jumedi, pimpinan Ponpes Darul Abror.
“Namun, berkat bantuan dari Laznas BMH, kami merasa sangat terbantu. Bantuan beras ini ibarat seteguk air di tengah padang pasir bagi para santri,” sambungnya.
Senyum sumringah terpancar dari wajah para santri saat menerima bantuan beras dari BMH. David, salah satu santri, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
“Terima kasih kepada ayah dan bunda donatur BMH. Dengan bantuan beras ini, kami bisa makan lebih kenyang. Perut kami kenyang, hati kami pun senang,” ujarnya dengan suara lirih.
Bantuan beras dari BMH bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga menjadi simbol kepedulian terhadap sesama. Setiap butir beras yang diberikan adalah wujud nyata dari kasih sayang dan semangat berbagi. Dengan perut yang kenyang, para santri dapat lebih fokus dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-cita mereka.
Roni Hayani, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Banten, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen BMH dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para santri dan memberikan mereka semangat untuk terus belajar,” ujarnya.
Kisah para santri di Ponpes Darul Abror mengingatkan kita akan pentingnya berbagi. Setiap bantuan, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Mari kita bersama-sama ulurkan tangan untuk sesama, agar mereka dapat hidup layak dan meraih masa depan yang lebih cerah.*/Herim
