Melalui ibadah kurban, kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT, serta menorehkan kebahagiaan bagi saudara yang membutuhkan
Oleh: Supendi
Di tengah gemuruh persiapan menyambut Idul Adha, kita diingatkan kembali akan makna sejati dari ibadah kurban.
Lebih dari sekadar kewajiban ritual, kurban memiliki dimensi yang mencakup kedalaman spiritual dan kepedulian sosial yang tak ternilai harganya.
Kurban tidak hanya tentang menyembelih hewan dan membagikan daging kepada yang membutuhkan. Lebih dari itu, kurban adalah wujud pengorbanan diri untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan mengasah rasa empati terhadap sesama manusia.
Dalam konteks ini, krisis pangan yang melanda beberapa daerah menjadi sorotan utama.
Namun, di balik bayang-bayang krisis tersebut, terbuka peluang besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
Daging hewan kurban dapat menjadi jawaban atas kekurangan nutrisi yang dialami oleh banyak keluarga, terutama yang berada di daerah terpencil, pedalaman, pesisir, dan tapal batas negara.
Laznas Baitul Mal Hidayatullah (BMH) sebagai bagian dari gerakan kebaikan di Indonesia menjadi garda terdepan dalam menggalang kepedulian dan aksi nyata kaum Muslimin dalam menjalankan ibadah kurban.
Dengan jaringan yang meluas hingga ke 38 provinsi di seluruh Indonesia, BMH menjadi mitra yang layak bagi siapapun yang ingin berkurban dengan penuh kepercayaan.
Bagi banyak orang, momen berkurban juga menjadi sumber kebahagiaan tersendiri. Bukan hanya bagi yang menerima daging kurban, tetapi juga bagi mereka yang berkurban.
Karena kebahagiaan sesungguhnya terletak pada kemampuan untuk berbagi dan memberikan, serta merasakan nikmatnya memberi manfaat kepada orang lain.
Dalam konteks kurban, kita juga diajak untuk memahami dan merasakan kesederhanaan. Berkurban bukan hanya tentang jumlah hewan yang disembelih, tetapi juga tentang niat tulus dan keikhlasan dalam berbagi rezeki kepada sesama.
Ketulusan dan keikhlasan inilah yang menjadi sebab keberkahan dalam setiap langkah ibadah yang kita lakukan.
Sehingga, melalui ibadah kurban, kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT, serta menorehkan kebahagiaan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Mari jadikan momen berkurban ini sebagai momentum untuk menguatkan jalinan ukhuwah Islamiyah dan merajut kepedulian sosial dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan dan berempati.
Di tengah berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapi, marilah kita menghidupkan semangat kebersamaan dan kepedulian, sehingga setiap langkah ibadah yang kita lakukan dapat membawa manfaat yang nyata bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.*
Direktur Utama BMH