Di ujung tapal batas Indonesia-Malaysia, di Desa Makmur, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, sebuah Musala sederhana bernama Al-Ikhlas menjadi pusat kegiatan ibadah dan belajar bagi masyarakat sekitar.
Namun, keterbatasan Al-Quran yang lusuh dan robek menjadi kendala dalam upaya mereka mendalami agama.
Hari ini, senyum mengembang di wajah para jamaah. BMH Kaltara, dengan penuh kepedulian, hadir membawa 50 mushaf Al-Quran baru, memberikan semangat baru bagi kegiatan belajar mengajar di Taman Belajar Quran yang dikelola oleh Muslimat Hidayatullah Tulin Onsoi, istri-istri para dai tangguh BMH Kaltara.
Ustaz Aris, pengurus Musala Al-Ikhlas, menyambut bantuan ini dengan penuh haru.
“Alhamdulillah, terima kasih BMH Kaltara. Semoga semakin maju dan terus eksis dalam menyebarkan manfaat,” ucapnya tulus.
M. Nor Komara, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Kaltara, menjelaskan bahwa bantuan ini adalah bagian dari komitmen BMH untuk mendukung kegiatan keagamaan di daerah perbatasan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap muslim, di mana pun berada, memiliki akses yang layak terhadap Al-Quran,” ujarnya.
Penyerahan Al-Quran ini bukan sekadar pemberian materi, tapi juga simbol harapan dan semangat. Di tengah keterbatasan, masyarakat di perbatasan tetap berjuang untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan menuntut ilmu. Al-Quran baru ini akan menjadi cahaya yang menerangi jalan mereka, membimbing langkah menuju kehidupan yang lebih baik.
“Semoga semangat berbagi ini terus berlanjut, menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan di pelosok negeri. Karena di setiap lembar Al-Quran yang terbuka, ada harapan akan generasi yang berakhlak mulia dan cinta akan ilmu pengetahuan,” tutup Komara.*/Herim