Tangis haru pecah di pelosok Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. Bukan tangisan duka, melainkan luapan kebahagiaan yang tak terbendung saat air bersih akhirnya mengalir deras dari sumur bor baru di Masjid Al-Gufron.
Pak Zohri, imam masjid, tak mampu membendung air matanya. “Rasa syukur yang tak terhingga akhirnya sumur bor terwujud di masjid kami,” ucapnya lirih. Masjid Al-Gufron, yang menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan bagi warga sekitar, kini memiliki sumber air bersih yang telah lama mereka nantikan.
Desa Apoho, yang terletak jauh dari perkotaan, memiliki akses terbatas terhadap air bersih. Kondisi ini semakin memprihatinkan di musim kemarau, di mana sumber air tradisional sering kali mengering. Kehadiran sumur bor dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) ini menjadi berkah yang tak ternilai harganya bagi warga desa.
“Jauh dari perkotaan, tak semuanya orang bisa ke tempat sini,” ujar Pak Zohri.
“Desa Apoho menjadi pilihan BMH untuk menyalurkan sumur bor. Doa terbaik untuk para donatur dan BMH yang telah mewujudkan sumur bor di tempat kami.”
Masjid Al-Gufron bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan salah satu pusat dakwah di wilayah tersebut. “Masjid ini sudah memualafkan 15 orang, termasuk istri saya,” ungkap Pak Zohri dengan bangga. “Semoga donatur dan BMH selalu diberikan kesehatan dan keberkahan rezeki dari Allah SWT.”
M. Irwan, Kepala BMH Perwakilan Bengkulu, menjelaskan bahwa program sumur bor ini adalah bagian dari komitmen BMH untuk membantu masyarakat yang membutuhkan akses air bersih.
“Masih ada 2 sumur bor yang akan kami wujudkan di desa mualaf lainnya,” ujarnya.
Sumur bor di Masjid Al-Gufron ini bukan hanya mengalirkan air bersih, tetapi juga mengalirkan harapan dan kebahagiaan bagi warga Desa Apoho. Semoga program ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.*/Herim